Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 04:01:07【Tempat Makan】431 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(269)
Artikel Terkait
- Pegawai Federal AS antre bantuan makanan saat shutdown
- BGN izinkan kembali operasional SPPG Sungai Lakam
- BGN minta Dinkes ngak asal keluarkan SLHS untuk dapur MBG
- Akademisi: Pendatang di Yogyakarta alami tiga fase adaptasi budaya
- DPR dorong kemandirian gula nasional dari hulu ke hilir
- BPKP sebut pengawasan program MBG harus dari hulu ke hilir
- 16 spesies burung migran terpantau tiba di NTB
- 368 siswa SDN 5 Mataram terima MBG
- Kuliner khas mancanegara pikat pengunjung di ajang CIIE kedelapan
- Wamen Kabinet Merah Putih dukung ajang JMFW 2026
Resep Populer
Rekomendasi

16 spesies burung migran terpantau tiba di NTB

Riset IHATEC: Kehalalan produk jadi pertimbangan utama konsumen

BGN minta Dinkes ngak asal keluarkan SLHS untuk dapur MBG

BGN beri bimbingan teknis kepada penjamah makanan di Lampung

BGN beri bimbingan teknis kepada penjamah makanan di Lampung

Bulan Sabit Merah sebut 29 staf di Gaza tewas sejak agresi Israel

Pegawai Federal AS antre bantuan makanan saat shutdown

Pemkot Bandung salurkan bantuan bagi warga terdampak puting beliung